Wednesday, October 28, 2015

Pembantu Rumah Tangga di Rumah Orang Katolik (1)

Lanjutan dari  Kulit hitam: sering dicambuk oleh orang Kristen
(Klik untuk baca)

 
Kisah sedih tentang pembantu rumah tangga (PRT) sering terdengar: yang dianiaya sampai cacat, yang dihukum mati, dihukum penjara karena menganiaya majikan atau anak majikan, dst. Kisah mengenaskan sebagai subyek. ataupun obyek. Di luar negeri, maupun dalam negeri.

PRT juga yang, dalam bentuk lebih ringan, kadang diperlakukan mirip budak belian pada masa kini, di sini, oleh sebagian orang Katolik. Begini:


  • Tidak boleh keluar rumah sendiri: Mungkin ada sebagian majikan Katolik yang aktif sekali di gereja, aktif berdoa, rajin pelayanan, daaan .... menerapkan peraturan ini. "Kalau dibiarkan keluar sendirian, nanti dia ke tetangga dan diambil oleh tetangga; saya jadi repot." Begitu alasannya... Tega ya! Demi kepentingan pribadi, kita bikin sengsara sesama manusia, mengambil hak asasinya yang sangat dasar, kebebasan. Atau mungkin majikan Katolik itu berpikir, PRT ini gembira tidak keluar rumah? Bukankah seluruh rumah adem, ada AC, banyak pesawat TV? Semua tersedia buat PRT, kecuali satu, kekebasan. (mirip penjara model baru yang sedang dirintis di Eropa?)

    Apakah kita mengetahui ada kasus ini di lingkungan paroki kita? Tidak tahu? Mungkin perlu bertanya2. Terbuka saja. Siapa tahu ada.. Kalau tahu ada, adakah umat atau salah satu kelompok kategorial, yang giat mengingatkan, itu tidak sesuai dengan jiwa Kristen kita? Kalau Yesus hidup pada masa sekarang, mungkin dia akan menambahkan sabdaNya dalam Matius 25:41 "... enyahlah ke dalam api yang kekal... Sebab ketika aku kesepian, kau mengungkung Aku di rumah.".... Aduh Gusti...

    Aku menyayangi kamu semua sebagai saudaraku, sesama umat Katolik. Jangan sampai itu terjadi padamu. Maka sekali lagi aku mengingatkanmu di sini, lewat tulisan ini. Aku telah berbuat; aku menulis ini; Semoga teman2 di paroki masing2 ikut berbuat, membela kaum tertindas ini. Jangan sampai kejadian budak disiksa itu dibiarkan selama 200 tahun lagi oleh kita semua, gereja, dengan menutup mata. Minimal, buka suara lah...

    Aku mengasihi kamu semua. Menyadari sulitnya hidup tanpa pembantu di dalam rumah. Sungguh berat... Susah... Tapi aku juga mau mengingatkan, ingat sabda Yesus. Apa yg kamu lakukan pada saudara kita yang paling kecil ini, kamu telah melakukannya pada Tuhan Yesus (Matius 25:32-42).
Baca lanjutan : Pembantu Rumah Tangga ... (2)

No comments:

Post a Comment