Friday, June 24, 2011

Dalam minggu ini ada 3 pesta orang kudus yg cukup terkenal.


24 Juni - Yohanes Pembaptis

Banyak yg kita ketahui tentang Yohanes, yg mempermandikan Yesus, dan biasa digambarkan memakai jubah bulu unta dan ikat pinggang kulit, yg biasa bertapa di padang gurun. Ayahnya Zakharia, imam di bait Allah di Yerusalem; ibunya Elizabeth, saudara (kerabat?) Maria yg mengunjunginya waktu hamil. Diduga Yohanes dilahirkan di Ain-Karim di barat daya Yerusalem. Hari ini adalah pesta kelahiran Yohanes (6 bulan sebelum kelahiran Yesus)... Hari kematiannya dirayakan pada bulan Agustus.

22 Juni - Thomas More
Thomas More adalah santo pelindung para pengacara. Lahir di London tahun 1478, dia belajar ilmu hukum di Oxford. Akhirnya dia menjadi anggota parlemen. Sebagai seorang reformis, dia banyak berkawan dengan orang terpelajar lain serta uskup2. Tahun 1516 dia menulis bukunya yg terkenal di dunia, "Utopia".

Kepandaiannya membuat Raja Henry VIII mengangkatnya ke jabatan2 yg lebih tinggi dan akhirnya menjadi Lord Chancellor pada 1529. Tapi waktu Henry mulai menantang kuasa gereja dan mendirikan gereja Inggris, Thomas mengundurkan diri pada 1532. Meski demikian dia tetap menulis untuk membela gereja Katolik. Pada 1534, bersama teman dekatnya, John Fisher, dia ditangkap krn menolak mengakui kekuasaan raja sebagai kepala gereja. 15 bulan kemudian dia dihukum penggal. Sebelum dipenggal, di atas panggung, dia berkata pada orang2 yg datang bahwa dia akan mati sebagai "pelayan yg baik untuk raja, tapi lebih mendahulukan sebagai pelayan Tuhan".

Kutipan2nya:
“One of the greatest problems of our time is that many are schooled but few are educated” ("banyak yg bersekolah tapi sedikit yg berpedidikan")

“Hal2 biasa yg kita lakukan sehari2 di rumah adalah penting bagi jiwa meski terlihat sederhana".
“Romantic love is an illusion. Most of us discover this truth at the end of a love affair or else when the sweet emotions of love lead us into marriage and then turn down their flames.”

21 Juni - Aloysius Gonzaga (1568–1591)



Ini riwayat santo yg dipakai namanya untuk SMA Kolese Gonzaga di Pejaten, Jakarta. Aloysius lahir dalam keluarga bangsawan. Sejak umur 8 tahun dia sudah kena penyakit ginjal, membuatnya harus banyak istirahat, memberi dia banyak waktu utk membaca riwayat hidup santo/santa dan berdoa. Sejak umur 9 tahun dia sudah berjanji sendiri untuk hidup wadat. Ayahnya mengharapkannya menjadi prajurit, karena di masa itu banyak terjadi peperangan. Tetapi dia bertekad menjadi pastor dan niatnya tak dapat dipatahkan.

Sebagai pastor Yesuit, dia hidup dengan sangat keras. Pada tahun 1591, waktu di Roma berjangkit wabah sampar (pes), dia menawarkan diri bekerja di rumah sakit untuk para penderita pes. Dia pun tertular. Semua orang menduga dia akan mati. Tapi dia sembuh. Namun penyakit lamanya makin berat. Tanggal 21 Juni dia mendapat menglihatan bahwa dia akan segera mati. Maka dia pun diberi sakramen2 dan malamnya meninggal.

Aloysius sering digambarkan sebagai pastor yg selalu menunduk, karena konon dia menghindar dari menatap wajah wanita. Baca lebih lanjut di http://www.kolesegonzaga.net/index.php?option=com_content&view=article&id=1&Itemid=58

Monday, June 13, 2011

13 Juni - Santo Antonius dari Padua (1195-1231)

Pelindung Gereja Antonius Otista, Jakarta. Antonius dikenal banyak membuat mukjizat, meski dia hanya mencapai umur 36 tahun. Dia juga "santo tercepat"; dinyatakan sebagai santo belum 1 tahun setelah kematiannya, suatu proses yg biasanya puluhan atau ratusan tahun.

Antonius lahir di Portugal, dalam keluarga kaya raya. Ayahnya tidak mengharapkannya jadi pastor, tapi dia bersikeras dan tetap menjadi pastor dalam Ordo Augustinian. Tapi suatu peristiwa membuatnya pindah ordo. Dia berkenalan dan terkesan dengan lima pastor Ordo Fransiskan yg akan pergi ke Maroko utk menyebarkan Injil pada orang Muslim di sana. Tetapi, mereka tidak diterima di sana, dibunuh semua. Badan2 yg sudah tidak berkepala itu dibawa pulang dan mampir di biara Antonius. Antonius sangat terkesan. Dia pun minta izin untuk pindah ke Ordo Fransiskan; dia siap untuk menjadi martir seperti teman2 pendahulunya. Tapi Tuhan berkehendak lain. Atasannya mengirimnya ke Italia.

Dia kadang mengajar di universitas Montpellier dan Toulouse di selatan Perancis. Tapi dia paling dikenal sebagai ahli pidato ulung, dengan suara yg mantap, bahasa yg sederhana, dan bahasa tubuhnya yg mengesankan.

Kisah-kisah

Bertobatnya Ezzelino. Di Verona, Italia, ada penguasa yg sangat ganas, Ezzelino. Dia membunuh banyak orang yg tidak disukainya. Antonius ingin mengubah keadaan. Seorang diri dia menghadap penguasa tiran tersebut, dan langsung mengutuk: "O musuh Allah, tiran yg tak punya hati, anjing gila, berapa lama lagi kau akan menumpahkan darah orang2 Kristen yg tak bersalah? Lihat, hukuman Tuhan akan segera turun padamu; dan itu akan menakutkan dan hebat!"
Para pengawalnya sudah siap2 untuk menangkap dan membunuhnya. Tapi mukjizat terjadi. Ezzelino berubah; singa ganas ini bagai jadi seekor domba. Dia bersujud di depan Antonius, dengan rendah hati dia mengakui kesalahannya, dan berjanji akan menebus semuanya. Belakangan, pada pasukannya dia mengaku dia "melihat cahaya ilahi memancar dari wajah pastor ini...." Ini membuatnya sangat takut, seperti akan langsung masuk neraka saja.

Mukjizat keledai. Di wilayah Tolosa, Antonius lama berdebat dengan orang yg mengajarkan ajaran sesat tentang sakramen Ekaristi. Dia akhirnya berkata pada Antonius, kurang lebih begini, "... kalau kamu dapat membuktikan dengan mukjizat bahwa dalam hosti terdapat tubuh Kristus yang sebenarnya, ... aku akan menganut iman Katolik". Keledai si sesat akan tidak diberi makan 3 hari; lalu disuruh memilih hosti atau rumput. Antonius setuju.
Pada hari ketiga, Antonius mempersembahkan misa, lalu dengan khidmat membawa hosti di tangannya. Rumput disiapkan, lalu keledai dituntun keluar. Antonius meminta hadirin diam, lalu menyuruh keledai dilepas untuk mendekatinya. Keledai lapar itu bukan menuju ke arah rumput untuk makan, tapi mendekati Antonius dan berlutut di depan Sakramen Maha Kudus. Si sesat pun bertobat.

Antonius membuat banyak mukjizat lain, seperti menyambung kaki yang putus, menyuruh bayi bercakap untuk mengatakan siapa orang tuanya, membangkitkan orang mati, dan lain-lain.
Tapi yang paling sering dikenang adalah kisah ini. Antonius pergi ke suatu kota dan menginap di rumah warga. Dia diberi kamar tersendiri agar dapat tinggal dengan tenang. Di kamar itu Antonius berdoa dengan kusyuk. Pemilik rumah melakukan kegiatannya seperti biasa. Konon dia melihat cahaya dari kamar itu, dan dia melihat lewat jendela. Terlihat seorang bayi yang cakep dan riang di pelukan Antonius. Dia menciumi bayi tadi. Setelah cukup lama, penglihatan itu hilang, Antonius yg tahu bahwa ada orang melihatnya, keluar kamar, dan meminta pemilik rumah itu tidak menceritakan kejadian itu, kecuali kalau Antonius sudah mati. Setelah Antonius meninggal, barulah orang tadi cerita; dia menangis dan bersumpah dengan Injil bahwa itu benar terjadi. Maka kini Santo Antonius sering digambarkan menggendong bayi Yesus, seperti pada lukisan di bagian atas tulisan ini.

Doa:
"Santo Antonius, kau banyak membuat mukjizat; doakanlah saudara-saudara kami yang sedang sakit sehingga mereka dapat sehat kembali, badan, jiwa, dan kehidupan sosialnya. Beri kami keberanianmu untuk menegakkan hal yang benar meski itu membebani kami..."

12 Juni - Pentakosta



Hari ini Pentakosta... Dulu salah sebut Pantekosta (Inggrisnya Pentecost).

Penta = 5. Artinya 50 hari setelah Paskah (termasuk hari Paskah; 50 = 7x7 +1). Jadi Pentakosta selalu jatuh 7 minggu setelah Paskah.

Di gereja Katolik, selalu dinyanyikan lagu Veni creator Spiritus, "Datanglah Roh Pencipta". Ini lagunya : http://www.youtube.com/watch?v=cDhYGdK0KQg&feature=youtube_gdata_player

Thursday, June 9, 2011

Dalai Lama dan agama Kristiani

Pada konferensi antar-agama di Amerika Selatan, pada saat istirahat, terjadi dialog singkat antara teolog terkenal Brazil, eks pastor, Leonardo Boff, dan Dalai Lama. Tulisan di bawah ini ditulis oleh Boff.

"Yang Mulia, agama apakah yang terbaik?

Aku pikir beliau akan berkata "Buddhis Tibet" atau "Agama-agama Asia lainnya", yang jauh lebih tua daripada agama Kristen. Dalai Lama berhenti, tersenyum dan melihatku di mata... ini mengejutkan aku karena sepertinya dia mengetahui maksud buruk dari pertanyaanku.

Beliau menjawab,
"Agama yang paling baik adalah agama yang membawamu terdekat dengan Tuhan. Agama yang membuatmu menjadi orang yang lebih baik"
Untuk menutupi perasaan malu karena jawaban yang sangat bijaksana itu, aku bertanya: "Apa yang membuat aku menjadi lebih baik?"

Beliau menjawab,
"Apapun yang membuatmu lebih berwelas asih, lebih masuk akal, lebih terlepas, lebih mencintai, lebih memiliki rasa kemanusiaan, lebih bertanggung jawab, lebih etis. Agama yang melakukan semua itu terhadapmu adalah agama yang terbaik."
Aku terdiam sejenak, mengagumi dan bahkan sekarang memikirkan jawabannya yang bijaksana dan tak terbantahkan.
"Temanku, saya tidak tertarik tentang agama mu, atau apakah kamu beragama ataupun tidak. Yang penting untukku adalah perilakumu terhadap rekan, keluarga, pekerjaan, komunitas anda dan dunia. Ingatlah bahwa semesta adalah gema dari tindakan dan pikiran kita."
"Hukum aksi dan reaksi tidaklah semata mata untuk ilmu alam. Akan tetapi juga hubungan antar manusia. Jika saya bertindak dengan kebaikan, saya akan menerima kebaikan. Jika saya bertindak dengan kejahatan maka saya akan mendapatkan kejahatan."
"Apa yang diajarkan kakek nenek pada kita adalah murni kebenaran. Kamu akan selalu mendapatkan apa yang kamu inginkan untuk orang lain. Menjadi bahagia bukanlah takdir. Akan tetapi adalah masalah pilihan."
Akhirnya dia berkata :
"Berhati hatilah dengan pikiranmu karena dia akan menjadi perkataan.
Berhati hatilah dengan kata-katamu karena dia akan menjadi tindakan.
Berhati hatilah pada tindakan mu karena dia akan menjadi kebiasaan."
(Kiriman Suci Dwiyanti)

Renungan:
Sebenarnya inti dari petuah Dalai Lama ini sama dengan kata-kata Yesus di dalam Injil Matius. Yesus menekankan lebih dalam lagi, pada perilaku kita pada sesama yg lebih rendah, atau yang terendah.
Kata Yesus (Matius 25:42) ..."ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum;... Lalu mereka pun akan menjawab: Tuhan, bilamanakah kami melihat Engkau lapar, atau haus,.. atau sakit... dan kami tidak melayani Engkau?... "
... Maka Ia akan menjawab: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku..."
Ini dikatakanNya tentang orang2 yg ditolak masuk ke Kerajaan Surga.

Saturday, June 4, 2011

Paus Johanes XXIII - Mengunjungi RS dan penjara.


Tidak banyak yg tahu bahwa Paus Johanes XXIII sudah sakit2an sewaktu diangkat menjadi paus. Pada waktu Shah Iran menghadapnya di tahun 1958, dia bahkan setengah pingsan di tempat duduknya. Maklum, usianya sudah 77 tahun. Dan kehidupan paus sehari2 sangatlah sibuk. Ratusan atau ribuan surat harus dibalasnya.

Tapi itu tidak menghalanginya utk melaksanakan tugas yg diembannya. Beberapa hari setelah diangkat, dia langsung mengunjungi penjara dan RS. Ingat Injil Matius? "Sebab ketika Aku lapar, kamu tidak memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu tidak memberi Aku minum; ... ketika Aku sakit dan dalam penjara, kamu tidak melawat Aku." Roncalli ingin memberi contoh nyata. Peristiwa ini diliput koran2 di seluruh dunia waktu itu. Suasana peliputan sangat mengharukan.... Lihat sendiri untuk memahaminya. Klik di sini.

Dia terkenal baik hati. Maka dia dijuluki "Paus yg Baik Hati", The Good Pope. Tahun 2000, 37 tahun setelah kematiannya, dia dinyatakan sebagai "beato" (satu tahap sebelum santo/santa) oleh Paus Johanes Paulus II (yg juga dinyatakan sbg beato di tahun 2011).

3 Juni - Mengenang Paus Johanes XXIII


50-53 th yll... Aku masih sekolah SD. Aku baru mulai membuka-buka buku bergambar kecil, mestinya menarik, terbitan gereja Protestan. Tahu2, "Jangan baca itu," cici setengah teriak, "itu buku setan". Begitu ingatku... Begitulah gambar ketidak-rukunan orang2 yg sama2 mengaku murid Yesus. Orang Katolik dan Protestan saling bermusuhan... sampai muncul Paus Johannes XXIII.

Nama paus ini adalah Angelo Giuseppe Roncalli. Lahir sbg anak petani penggarap (yg tdk punya tanah), dia dibesarkan bersama 12 (atau 13?) saudaranya. Miskin, sederhana, itulah dia. Dan ini menjadikannya Paus yg unik. Dia suka berjalan2 sendiri di jalan2 di Roma. Padahal dia kepala negara, setara dgn presiden. Maka ada jurnalis menjulukinya si "Johnny Walker" :)

Hal pertama yg dilakukannya sesudah diangkat jadi paus: mengunjungi rumah sakit anak2, kemudian penjara. Ingat kata Yesus tentang "aku lapar, haus, sakit, di penjara"? Roncalli ingin melaksanakannya secara harfiah. Videonya sewaktu mengunjungi penjara dan rumah sakit membuat banyak orang tersentuh, terharu...

Segera dia meminta dilaksanakannya Konsili Vatikan II, yg mengubah dunia Kristen; membuat umat Kristen Protestan dan Kristen Katolik berjabatan tangan, berdoa bersama, bahkan membuat terjemahan Injil yg sama. Pada tahun2 berikutnya, uluran tangan disodorkan pula pada saudara2 yg beragama Islam, krn bukankah semua sama2 menghormati Abraham, Ibrahim.

** Sewaktu akan dinobatkan sbg paus, dia diberi hadiah mahkota oleh umat kota kelahirannya, Bergamo. Waktu mahkota akan dibuat, dia meminta jumlah permatanya dikurangi setengahnya, dan diberikan pd org miskin.

Renungan: mengapa skg umat Kristen/Katolik tdk pernah berpikir spt dia? Kalau membangun gereja, mengapa tdk yg sederhana saja, dan separuh dananya diberikan pd org miskin ?? Johannes XXIII sdh memberi contoh. Atau bgmn kalau pertanyaan ini kita ajukan pd Yesus: "Mana yg Kau pilih, ya Yesus, gereja yg megah, atau gereja yg sederhana, dan separuh dananya diberikan pd org miskin?" Entah apa jawabnya ... Tapi rasanya umat akan terbagi separo2.

1 Juni - Santo Yustinus, Martir

Kita pernah dengar nama Justin Timberlake, Justin Bieber. Tapi dr mana nama Justin atau Yustinus terkenal? Dari Yustinus sang Martir.

Justin, Martyr (103–165) was an early Christian philosopher. He wrote many books but most of his works are lost; only 3 survive. He is honored by many Christian denominations.
...
Most of what is known about the life of Justin comes from his own writings. He was born at Flavia Neapolis (today Nablus) in Palestine. His parents were pagans. He tells us (in Dialogue 2-8) that he tried first the school of a Stoic philosopher, who was unable to explain God's being to him. He then attended another philosopher but was put off because the philosopher was too eager for his fee. Then he went to hear a Pythagorean philosopher, who demanded that he first learn music, astronomy and geometry, which he did not wish to do. After this he was drawn to Platonism, until meeting an old man on the sea shore who told him about Christianity, and he converted. He was influenced by the fearless conduct of the Christians facing execution.

He then travelled about teaching. He arrived in Rome in the reign of Antoninus Pius (138-161), where he started his own school. In the reign of Marcus Aurelius, after a dispute with another philosopher, he was reported by the latter to the authorities. Justin was tried together with six companions by Junius Rusticus, and was beheaded
...
Waktu ditanya oleh orang yg mengadilinya dan akan menghukumnya, apakah Yustinus mengira dia akan masuk surga, Yustinus menjawab "aku bukan mengira," tapi "aku tahu (aku akan masuk surga)"

31 Maret - Maria mengunjungi saudaranya, Elisabeth


Tuhan yg mahabaik, Kau memberi inspirasi pada Maria utk membantu Elisabeth, saudaranya, yg memerlukan bantuannya... Kami mohon, terangilah budi kami, sehingga spt ibu Maria, kami tergerak utk saling menyayangi dan saling membantu di antara saudara2 kami.... Amin ...





Kunjungan, oleh Rembrandt